Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

Kozai Byakuya

Go down

Kozai Byakuya Empty Kozai Byakuya

Post by Kozai Byakuya Sun Mar 14, 2010 8:17 am

Nama : Kozai Byakuya
Jurusan :Hukum
Umur :19
Tempat Tanggal Lahir : Saitama 18 Januari 1991
Semester :1
Club yang diikuti :-
Tinggi / Berat :182/76
Golongan Darah :O
Hobi :Matsuri, belajar, olahraga, bikin mi soba pas stres
Likes :Matsuri (festival), tantangan, keadilan
Dislikes :Ketidakadilan, sepi, suram
Personality :Lurus, blak-blakan, bersemangat (kadang terlihat bodoh)
Ciri-ciri fisik :Tinggi besar, kulit agak gelap, mata dan rambut hitam, senyum PD tersungging
Kelebihan :Mencerahkan suasana (pembawa kehebohan dan penggila festival), membuat mi soba, olahraga darat dan air, menahan nafas dengan rekor 5menit 20 detik
Kelemahan :Manajemen waktu (sering terlambat), gaptek, kontrol emosi (tapi dia sudah antisipasi mencegah dirinya berkelahi dengan caranya sendiri)
Latar Belakang :
Byakuya tinggal dengan neneknya di pinggiran kota Saitama (desa). Kakeknya telah meninggal jauh sebelum dia lahir. Ayah dan ibunya bekerja di Tokyo. Mereka pulang untuk bertemu putra satu-satunya 2-3 kali sebulan, di akhir pekan. Hingga uia 8 tahun Byakuya menghabiskan hari-harinya hanya bermain dan membantu nenek di warung soba.

Tumbuh di bawah pengawasan neneknya yang tegas membuatnya jadi anak yang mandiri dan agak pembangkang. Menghajar anak tetangga yang suka mengejeknya tidak punya orang tua. Diberi pengertian bahwa memang orang tuanya tak bisa selalu bersamanya karena harus bekerja. Dan tak ingin mengajaknya ke Tokyo karena di sana pun nanti Byakuya malah akan sendirian di apartemen, karena ayah dan ibunya bekerja freelance. Yang artinya tak terbatas waktu (jam kerja). Ayahnya seorang sekretaris politikus dan ibunya adalah wartawan di sebuah surat kabar harian.

Mempunyai kebiasaan terlambat yang agak parah hingga ada musuh alami sejak kelas 1 SD yaitu guru disiplin di sekolahnya. Sering membolos dan pergi main ke hutan bersama kedua teman mainnya yang sama-sama bengal. Hingga suatu hari kemalaman dan tersesat di hutan. Menunggu ditemukan orang dewasa. Sialnya, yang menemukan mereka adalah si guru disiplin. Tak mau tertangkap, Byakuya mengajak teman-temannya lari. Ia tergelincir ke dalam jurang yang tak begitu terlihat di kegelapan dalam hutan yang hanya disinari cahaya remang bulan. Ia tak menyangka sang guru galak akan menyelamatkannya. Memeluknya saat terjatuh, melindunginya. Byakuya pingsan dan saat terbangun ia mendapati sang guru berlumuran darah memeluknya. Ia bertanya kenapa yang dijawab dengan senyum oleh sang guru bahwa tak ada guru yang tidak menyayangi muridnya. Meskipun dibenci asalkan anak-anak yang dianggap berharga bisa tumbuh dengan baik, cukup bagi sang guru. Byakuya membuka mata untuk pertama kalinya.

Bantuan datang keesokan harinya. Sang guru yang kini dikagumi Byakuya kecil, dirawat beberapa hari di rumah sakit. Byakuya yang memang menyukai hal berbau keramaian mengajak teman-teman sekelasnya menyambut kembalinya guru itu dari rumah sakit. Hari-hari selanjutnya ia tetap terlambat namun ada yang berubah dalam hatinya tentang guru itu.

Tak lama setelah kembalinya sang guru yang notabene tegas tanpa pandang bulu, terjadi kasus. Guru itu menampar siswa yang sudah keterlaluan dalam membuat keonaran di kelas. Orang tua siswa yang merupakan orang terkaya di desa itu tak terima dan minta pemecatan tak hormat pada sang guru. Tidak cukup sampai di situ, dengan pengaruhnya mengajukan kasus itu ke pengadilan yang jelas mereka menangkan karena sang guru yang keadaan ekonominya biasa saja, tak mampu menyewa pengacara yang mahal. Dengan rekomendasi dipecat tak hormat dan pernah dipenjara, sang guru tak bisa mendapatkan pekerjaan di mana pun. Menjadi kerja serabutan, hidup tak teratur, menderita tekanan dan akhirnya stress. Bunuh diri.

Byakuya terpukul dengan kejadian itu. Sang guru yang mendedikasikan hidupnya untuk orang lain, berakhir menyedihkan. Tak adil. Sama sekali. Dengan pengertian yang diberikan ayahnya, dukungan ibu dan neneknya, serta perasaan pada sang guru, ia bertekad akan menegakkan keadilan bagi semua orang. Tak akan membiarkan orang kaya membeli keadilan. Tak ingin membiarkan kejadian serupa terhadap sang guru yang dihormati terjadi lagi. Sejak dirinya berusia 8 tahun, itulah tekadnya.

Melanjutkan sekolahnya hingga SMA, sambil belajar otodidak tentang hukum dari buku-buku dan video kiriman sang ayah yang memilki teman pengacara. Dari teman ayahnya inilah ia disarankan masuk Mihara Daigaku yang katanya berkelas internasional. Agar dirinya berinteraksi dengan lebih banyak dan beragam jenis manusia. Pemuda dari desa yang masih sangat hijau dalam pergaulan masyarakat akan memulai debutnya.
Kozai Byakuya
Kozai Byakuya

Age : 33
Posts : 48
Join date : 2010-03-12

Back to top Go down

Back to top


 
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum