Kevin Smith

Nama :
Kevin Smith

Jurusan :
Hospitality

Umur :
19 tahun

Tempat Tanggal Lahir :
New York, 1 January 1991

Tingkat :
I

Club yang diikuti :
-

Tinggi / Berat :
175 cm / 62 kg

Golongan Darah :
A

Hobi :
Memasak, Membaca buku

Likes :
Memasak, membaca buku, sendirian

Dislikes :
Tempat yang ramai, orang asing, makanan pedas

Personality :
Lemah dan pasif. tidak terlalu banyak bicara, orang yang lebih banyak menahan diri

Ciri-ciri fisik :
Kaukasia jadi berkulit putih pucat, warna rambut hitam dan mata biru laut jernih

Kelebihan :
Memasak dan membersihkan rumah, menjadi bartender

Kelemahan :
Olahraga, martial arts, pasif, tidak terlalu nyaman berbicara atau bersama orang asing

Latar Belakang :
Kevin merupakan anak Amerika yang lahir dan dibesarkan oleh ibu yang merupakan seorang pemilik bar dan pecandu. Tak pernah mengetahui siapa ayahnya karena sifat ibunya yang memang suka bermain. Tak pernah mengeyam pendidikan di SMA meski bukan berarti dirinya adalah orang bodoh karena kesukaannya akan membaca membuka wawasannya. Memiliki seorang kakak yang sangat disayanginya dan selalu melindunginya. Sering mendapat siksaan dan pelecehan seksual sedari kecil dari tamu-tamu ibunya membentuk dirinya menjadi pribadi yang sangat tertutup dan pasif. Hal itu pulalah yang membuatnya menjadi seorang gay hingga saat ini.

Pernah menjalin hubungan dengan seorang pria yang jauh lebih dewasa yang ternyata hanya mempermainkannya. Berujung pada kejadian yang melibatkan kakaknya yang membuat tewasnya sang kakak dan dirinya sempat dimasukkan dalam penjara anak-anak karena tuduhan pembunuhan yang rupanya tak terbukti. Pertemuan dengan seorang gadis yatim piatu yang dipungut ibunya yang bernama Ciara--yang sekarang bersekolah di Lily Academy--membuat dirinya yang sempat merasa kehilangan segalanya menjadi lebih bahagia.

Keputusan sang ibu untuk menjual sang gadis membuat dirinya memutuskan untuk kabur bersama karena sudah tak tahan dengan segala sikap egois sang ibu. Pelarian yang membawanya ke London untuk menemui seseorang yang disangkanya teman baik yang rupanya tak lagi menganggapnya ada. Membuatnya terpaksa harus hidup menggelandang di London berdua dengan sang gadis selama beberapa bulan sebelum bertemu dengan seorang pemuda, Lyle Alastair.

Pemuda bangsawan yang sempat dipikirnya adalah sang penyelamat rupanya membawanya pada sebuah hal lainnya yang tak pernah dibayangkan olehnya. Sempat putus asa sebelum mengetahui bahwa sebenarnya sang pemuda hanyalah seorang anak kecil polos yang memiliki pikiran yang salah tentang hidup karena kasih sayang yang salah dari sang ibu. Mengikuti sang pemuda selama hampir 2 tahun di London sebagai butler pribadi sebelum akhirnya sang pemuda pergi ke Jepang untuk bersekolah di Shiroi gakuin.

Bekerja sebagai bartender karena perintah sang tuan muda, bertemu dengan seorang pemuda yang entah sejak kapan menjadi orang yang penting baginya sambil terus menjalani hari-hari yang hampir tak jauh berbeda dengan saat-saat ketika dirinya berada di London.

Hingga sebuah kejadian yang nyaris merenggut nyawanya memberi sebuah perubahan besar. Kejadian yang sempat dikiranya adalah sebuah malapetaka rupanya malah menjadi sebuah jalan untuk kebahagian bagi orang-orang di sekitarnya. Satu hal yang disyukurinya hingga sekarang. Dan satu jalan pula baginya hingga dia bisa meneruskan sekolah di Mihara Daigaku untuk mencapai impiannya yang sempat terhenti.