Shimabukuro Maximille

Nama : Shimabukuro Maximillian
Jurusan : Agriculture
Umur : 18
Tempat Tanggal Lahir : 1 April, Okinawa
Semester : 1
Club yang diikuti : -
Tinggi / Berat : 170 / 56
Golongan Darah : A
Hobi : botani
Likes : apapun yang bisa dimakan dan memberi tumpangan GRATIS
Dislikes : pikiran sempit, belenggu
Personality : semau-mau, tidak terlalu suka diatur, cenderung tidak peduli dengan lingkungan, dibunuh juga susah matinya
Ciri-ciri fisik : tinggi dan kurus, mata hitam, rambut hitam, kulit kecoklatan terbakar matahari
Kelebihan : bisa makan tidur di mana saja
Kelemahan : lemah sama yang gratisan
Latar Belakang :

Dilahirkan di tengah teriknya Okinawa, Maximillian sangat bangga dengan nama yang diberikan kepadanya. Nama itu berarti 'hebat, besar, tegar, kuat'. Nama dari sang ayah, Rudolf Sanders, yang menikahi ibunya semasa ia menjalani pelatihan kemiliteran di pulau matahari itu. Sayangnya, kebanggaan itu tidak berjalan lama karena diketahui, sang ayah memiliki belahan jiwa lain yang sudah dinikahinya terlebih dahulu di Amerika sana. Maxi ditinggalkan berdua saja dengan sang ibunda.

Bersyukurlah ia karena gen ibunya sangat kuat mengalir dalam dirinya. Kuat dalam artian yang sebenarnya. Rambut dan matanya sama kelamnya dengan milik sang ibu. Hanya tubuh tingginya saja yang meniru sang ayah. Kecil namun sarat dengan kalsium. Ia yakin, masih bisa tumbuh lebih tinggi lagi.

Beberapa tahun menjanda dan hidup dalam gelombang kemorat-maritan, sang ibu memutuskan untuk menikah dengan seorang pengusaha garmen. Aturan-aturan kaku mulai membelenggu Maxi. Larangan demi larangan dan ajuran-anjuran basi melewat telinganya setiap hari. Gaya hidup sang ayah yang baru itu jelas sangat berbeda dengan pola pikirnya yang seperti anak jalanan--tidak tahan disuruh minum teh dari cangkir berukir degan punggung tegak. Setelah SMA berakhir, ia memutuskan untuk segera keluar dan tidak akan mengganggu kehidupan orang tuanya lagi.