Takeyama Ando

Nama : Takeyama Ando
Jurusan : Desain
Umur : 18
Tempat Tanggal Lahir : Sapporo, 1 November 1991
Semester : I
Club yang diikuti : Fotografi
Tinggi / Berat : 172 cm/60 kg
Golongan Darah : O
Hobi : Jalan-jalan, fotografi, baca buku green architecture, main dengan kukang piarannya
Likes : Julien (kukang piaraan yang ditinggal di rumah), sayembara yang menyangkut green achitecture, memikirkan danus dengan Aruri, kegiatan yang menyangkut alam seperti WWF
Dislikes : Polusi, hal-hal yang merusak bumi, barang-barang mahal
Personality : Supel, ramah, dan blak-blakan walaupun kepada orang yang baru ia temui.
Ciri-ciri fisik : Kulit putih dengan rambut hitam kecoklatan. Matanya pun berwarna hazel tua yang ditutupi dengan kacamata minus. Badannya cukup tinggi namun tidak terlalu atletis.
Kelebihan : Kemampuan meng-assist Aruri secara maksimal dalam mendanus, sangat mengerti prinsip-prinsip desain yang berkelanjutan khususnya green architecture, pekerja keras (jika menyangkut keuangan), jago dalam mendesain dan tentunya nge-dota.
Kelemahan : Kurang bisa mengatur waktu dengan efisien, oleh karena itu tugasnya sering sekali keteteran.
Latar Belakang :

Ando lahir di dalam keluarga Jepang dengan pandangan yang cukup modern. Ibunya yang seorang arsitek memberi Ando inspirasi dan ia memutuskan untuk mengikuti jejak sang ibu. Apalagi ketika melihat begitu parahnya keadaan bumi yang terkena efek pemanasan global memperkuat niat Ando untuk menekuni bidang Green Architecture lebih serius. Ayahnya yang seorang Account Executive di salah satu perusahaan swasta yang bergerak di bidang permainan saham banyak memberinya contoh dalam hidup. Mempertimbangkan segala sesuatu untuk dijadikan usaha baginya adalah latihan seumur hidup dari sang ayah.

Demi meraih mimpinya menjadi seorang arsitek terkenal dan membangun Jepang di dalam pembangunan yang berkesinambungan, Ando rela meninggalkan Sapporo dan terpaksa berpisah dengan Julien, piaraan kesayangannya; seekor Kukang Kalimantan yang dibawakan oleh sang kakek, untuk bersekolah di Mihara Daigaku. Menurutnya dengan begitu, ia bisa menjadi lebih dekat dengan mimpinya.

Di Mihara Daigaku, Ando mengambil jurusan desain. Disinilah ia bertemu dengan teman senasib dan seperjuangannya yang memiliki pemikiran nyaris sama, Hino Aruri. Walaupun baru bertemu, ia sudah cukup akrab dengan Aruri, apalagi pada akhirnya mereka mendapatkan kamar yang sama di asrama.

Selama masa pendaftaran, Ando sempat tinggal bersama pamannya. Ia dipinjami motor untuk melancarkan urusan pendaftaran di universitas. Karena cukup memikirkan keuangan, Ando pun memutuskan untuk tinggal di asrama, dengan begitu ia bisa menghemat uang bensin. Walaupun sang paman ingin Ando tetap tinggal bersamanya, beliau menghormati keputusan Ando dan memberikan kebebasan bagi Ando untuk memilih.

Ando punya kebiasaan membawa Nikon F5 kesayangannya, sebuah kamera SLR untuk profesional yang dibelikan sang ayah, serta sebuah sketchbook yang dihadiahkan sang ibu ketika ia memutuskan untuk masuk jurusan desain. Dua benda ini selalu menjadi jimat dan pengingat akan tujuannya.